Senin, 27 Maret 2017

BENDERA INDONESIA
                                                      animasi-bergerak-bendera-indonesia-0010
SEJARAH

Bendera Negara Republik Indonesia, yang secara singkat disebut Bendera Negara, adalah Sang Saka Merah PutihSang Merah PutihMerah Putih, atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna). Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.


Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna panji atau pataka Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur pada abad ke-13. Akan tetapi ada pendapat bahwa pemuliaan terhadap warna merah dan putih dapat ditelusuri akar asal-mulanya dari mitologi bangsa Austronesia mengenai Bunda Bumi dan Bapak Langit; keduanya dilambangkan dengan warna merah (tanah) dan putih (langit). Karena hal inilah maka warna merah dan putih kerap muncul dalam lambang-lambang Austronesia — dari Tahiti, Indonesia, sampai Madagaskar. Merah dan putih kemudian digunakan untuk melambangkan dualisme alam yang saling berpasangan. Catatan paling awal yang menyebut penggunaan bendera merah putih dapat ditemukan dalam Pararaton; menurut sumber ini disebutkan balatentara Jayakatwang dari Gelang-gelang mengibarkan panji berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari. Hal ini berarti sebelum masa Majapahit pun warna merah dan putih telah digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin sejak masa Kerajaan Kediri. Pembuatan panji merah putih pun sudah dimungkinkan dalam teknik pewarnaan tekstil di Indonesia purba. Warna putih adalah warna alami kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat pewarna merah alami diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), atau dari kulit buah manggis.
Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Menurut seorang Guru Besar sejarah dari Universitas Padjajaran Bandung, Mansyur Suryanegara semua pejuang Muslim di Nusantara menggunakan panji-panji merah dan putih dalam melakukan perlawanan, karena berdasarkan hadits Nabi Muhammad. Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran. Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.Panji kerajaan Badung yang berpusat di Puri Pamecutan juga mengandung warna merah dan putih, panji mereka berwarna merah, putih, dan hitam yang mungkin juga berasal dari warna Majapahit.
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Bendera ini resmi dijadikan sebagai bendera nasional Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan resmi digunakan sejak saat itu pula.

Arti warna










Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti keberanian, putih berarti kesucian. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa (gula aren) dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.


Rabu, 22 Maret 2017

                                                         SMPN 36 JAKARTA TIMUR




Related image



Nama Sekolah        : SMP Negeri 36 Jakarta        
  •  Jalan              : Pedati
  •  Kelurahan     : Cipinang Cempedak
  •  Kecamatan   : Jatinegara
  •  Kotamadya   : Jakarta Timur
  • Telepon           : 8197363  

Keadaan Bangunan       
  1. Selesai Renovasi    : 11 Desember 2002
  1. Sumber Dana           : APBD
  1. Luas Tanah               : 1664 m2
  1. Luas Bangunan       : 1790 m2
  1. Tipe bangunan         : Standar 3 lantai
  1. Luas Lapangan        : 440 m2
  1. Luas Mesjid              : 200 m2

VISI DAN MISI SMPN 36 JAKARTA

VISI
" Unggul dalam prestasi, ilmu pengetahuan, teknologi, berkarakter, berakar pada budaya bangsa, berwawasan lingkungan, berlandasan iman dan taqwa."


MISI

1.       Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan kompetitif.


2.  Melaksakan pembelajaran PAIKEM ( pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) bagi semua guru dan siswa.


3.  Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.

4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

                  

5.Membudayakan kegiatan 5S (sapa, salam, senyum, sopan, dan santun) dan 7K (keamanan, kebersihan, keindahan, ketertiban, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan )

6.   Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang di anut   sebagai landasan keaktifan lokal dalam bergaul dan bertindak.



MOTTO

     Hari Ini harus lebih baik dari hari kemarin,Hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Tuh ya kalo kalian semua ingin tau tentang sekolah SMPN 36. Warnanya catnya oren, di 36 fasilitasnya lengkap ada :
-Laboratorium
-Kantin
-Wc
-Perpustakaan
-Kelas nya ada 9 

-Musholla
-TU
-Kantor
-Ruan tamu
-Bimbingan konseling dan lain-lain.


di 36 itu juga ada extrakulikulernya juga :
-Paskibra
-Rohis
-Futsal
-Rokris
-Basket dan lain-lain
jika kalian semua berminat masuk SMPN 36 aja yang gak terlalu jauh kokk, saya nyaman dan bangga bisa masuk SMP ini. 36 berdiri tanggal 14 september 1963 dulu sih katanya 36 sering pindah-pindahan, dan sekarang menetap di jalan pedati lohhh....
Jika adik-adik berminat atau lagi mencari SMP, masuk aja di SMP 36 ini.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH....